Minggu, 09 Januari 2011

Mode dalam kamera digital SLR

AUTO = Mode otomatis
Kamera akan mengukur cahaya, menginterpretasikannya dan kemudian mengatur setting aperture, shutter speed dan ISO secara otomatis. Ketika kamera merasa kondisi lingkungan kurang terang, maka kamera akan otomatis menyalakan lampu kilat untuk mengkompensasi kekurangan tersebut.
Mode automatis praktis digunakan kapan saja, tapi mengunakan mode ini berarti Anda tidak bisa mengendalikan setting kamera untuk fotografi yang kreatif.

P = Program Mode
Seperti mode otomatis, kamera akan menentukan setting aperture, shutter speed dan ISO secara otomatis. Bedanya dengan mode auto adalah, Anda bisa mengubah nilai bukaan atau shutter speed setelah itu, dan kamera akan mengkompensasikan secara otomatis perubahaan setting yang Anda lakukan. Di mode ini, kamera tidak akan mennyalakan lampu kilat meskipun kondisi lingkungan cukup gelap.

A / Av = Aperture priority
Di mode ini, kita menentukan besarnya bukaan lensa, dan kamera menentukan shutter speed (kecepatan) dan ISO yang sesuai.
Mode ini termasuk mode favorit saya, karena saya suka menentukan kedalaman ruang (depth of field). Contoh, bila saya sedang memotret foto potret, dan saya ingin latar belakangnya kabur, maka saya akan mengunakan bukaan besar seperti f/2.8 atau f/1.4. sedangkan kalau saya sedang memotret foto grup atau pemandangan, dan saya ingin semua yang berada dalam foto tajam (berada dalam fokus), maka saya set bukaan kecil f/8 atau f/16. Dengan mengendalikan bukaan saya tidak perlu repot repot menentukan shutter speed atau ISO.
Bukaan juga menentukan berapa banyak cahaya masuk. Jika saya berada ditempat yang gelap dan memerlukan lebih banyak cahaya, saya akan memperbesar bukaan (mengecilkan angka bukaan), supaya lebih banyak cahaya masuk.
Yang perlu diperhatikan dalam mode ini adalah bila cahaya lingkungan gelap, kamera terpaksa mengeset shutter speed yang rendah/lama. Hal ini dapat menimbulkan gambar yang kabur karena kamera goyang saat merekam gambar. Untuk itu, solusinya memakai tripod, atau mengkompensasi dengan menaikkan ISO.

S /TV = Shutter priority
Di mode ini, kita menentukan berapa cepat shutter speed, lalu kamera menentukan bukaan, dan ISO (bila Auto ISO aktif). Setting ini dipakai kalau kita ingin mendapatkan efek freeze (beku) atau efek motion (gerak).
Kalau kita set shutter speed tinggi seperti 1/640 detik, maka hasilnya gerakan orang atau benda yang sedang bergerak menjadi beku, sebaliknya kalau kita set 1/15 detik atau lebih rendah lagi benda/orang yang bergerak, maka kita akan menangkap motion blur. Teknik ini cocok untuk merekam gerakan air di pantai, gerakan air terjun ataupun merekam cahaya mobil yang lewat di malam hari. Seperti aperture, shutter speed juga mempengaruhi banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

M = Manual Exposure
Di mode ini, kita menentukan setting bukaan, shutter speed dan ISO (bila Auto ISO tidak aktif)
Manual mode biasa saya pakai kalau memang saya mau mendapatkan hasil tertentu, contohnya bila saya ingin hasil foto agak gelap (low key fotografi) jadi hasil akhirnya agak misterius, dramatis. Saya juga pakai manual fokus bila ingin bikin siluet dari sebuah objek.
Saya juga sering memakai manual mode ketika kondisi ruangan / lingkungan berganti2 intensitas cahayanya sehingga membingungkan kamera. Contoh seperti di konser, lampunya menyala dengan intesitas dan arah yang berubah-ubah, kadang sangat terang, kadang sangat gelap.
Manual juga sering saya pakai kalau kondisi cahaya lingkungan konstan. Misalnya ketika pertandingan basket sekolah di dalam ruangan. Lampu-lampunyanya konstan. Pada saat tersebut, saya tinggal set aja bukaan, kecepatan dan ISO sebelum pertandingan dimulai. Hasil foto akan konsisten pencahayaannya dan saya dapat memakai mode ini sepanjang pertandingan. mudah bukan?
Tentunya, selera dan gaya pemakaian tiap orang berbeda-beda, yang penting jangan takut coba-coba dan latihan sehingga Anda bisa memahami dan bisa mengunakan mode-mode kamera DSLR ini secara maksimal.
Catatan, mode-mode ini juga banyak ditemui di kamera non-DSLR, seperti superzoom dan kamera saku canggih.

7 Hal yang Wanita Benci dari Pria

Wanita mengagumi pria karena berbagai alasan. Entah itu, perhatiannya, tubuh tegapnya, atau kecerdasannya. Namun, ada sejumlah perilaku khas pria yang tidak disukai wanita.
Ingin tahu apa sajakah itu? Simak hasil wawancara sekelompok wanita yang menyatakan hal paling dibenci dari pria, seperti dikutip dari laman Idiva:

1. Ego tinggi
Banyak wanita berharap, pria sedikit menurunkan egonya. Banyak wanita beranggapan, pria selalu tak ingin disaingi wanita, tidak rela jika wanita memiliki kemapuan lebih darinya.

2. Menganggap wanita hanya sebagai objek seks
"Satu hal yang saya benci tentang kebanyakan pria adalah mereka kerap menganggap wanita sebagai inferior dan hanya objek kepuasan seksual. Padahal dalam agama dan budaya wanita adalah sosok yang harus dihormati, tapi wanita masih saja sering diperlakukan buruk,” ujar Miss India 2008, Parvathi Omanakuttan saat menanggapi sikap pria yang paling dibencinya.

3. Terobsesi payudara
Payudara wanita memang menjadi bagian paling menarik perhatian banyak pria. Maka tak heran saat melihat payudara berukuran besar, tatapan pria seakan tak berkedip. Padahal, mereka sering melihat wanita setiap hari, namun tetap saja tatapan pertama yang membuatnya banyak pria terpaku adalah bagian dada wanita. Hal ini membuat kebanyakan wanita merasa risih.

4. Berambut gondrong
Sebagian pria mungkin cocok berpenampilan rambut panjang. Namun, jika tak sesuai dengan bentuk wajah, beberapa wanita tidak menyukai gaya pria dengan rambut gondrong. Dan akan lebih buruk lagi, jika pria berambut panjang menggunakan ikat rambut warna-warni, gel rambut dan mewarnai rambutnya dengan cat rambut pirang. Ini bisa menjadi hal menjijikkan buat wanita.

5. Pria terobsesi penampilan
Pria selalu mengeluh ketika wanita membutuhkan waktu lama untuk berdandan. Tapi ternyata, pria juga butuh waktu lama untuk merapikan diri, mulai dari memilih busana bahkan tak jarang dari mereka juga menggunakan riasan meski hanya sedikit bedak.

6. Seks, seks, seks
Pria begitu terobsesi pada aktivitas seksual sepanjang waktu. Ibarat kompor, dorongan seks pria bagaikan kompor gas. Pria hanya cukup pemanasan sedikit untuk bergairah. Banyak humor diciptakan orang untuk menunjukkan betapa pentingnya seks bagi seorang pria. Kebanyakan wanita beranggapan, mereka hanya mendengar apa yang mereka mau.

7. Pria berbulu
Kebanyakan pria tak rela jika bulu-bulu halus di tubuhnya dipangkas habis. Padahal, sebagian besar wanita merasa jijik saat melihat pria dengan banyak bulu, terutama di bagian dadanya.